Untuk mendapatkan data BPS silahkan mengunjungi kantor BPS Kabupaten Ende Jl Eltari pada hari kerja Senin - Jumat jam 08.00 s/d 15.30 WITA atau e-mail ke bps5311@bps.go.id
Hai Pengguna Data! Jangan lupa isi Survei Kebutuhan Data di link berikut skd2024
Anda merasa pelayanan kami kurang optimal? Sampaikan aspirasi dan pengaduan anda melalui SP4N-LAPOR || Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) melalui Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) BPS Kabupaten Ende
Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) NTT Agustus 2015 mencapai 3,83 persen, naik
0,57 poin dari Agustus 2014 sebesar 3,26 persen. Secara nasional TPT
Indonesia pada Agustus 2015 mencapai 6,18 persen, lebih tinggi daripada
TPT NTT. Pada tingkat kabupaten/kota, TPT terendah yaitu Sikka 0,65
persen, diikuti Ngada 1,32 persen dan Sumba Barat 1,80 persen.
Sebaliknya TPT tertinggi yaitu Kota Kupang 14,25 persen, diikuti Sabu
Raijua 7,76 persen dan Belu 5,39 persen. Penganggur di NTT pada Agustus
2015 sebesar 88,5 ribu orang, bertambah 15,3 ribu orang dibanding
penganggur Agustus 2014 sebesar 73,2 ribu orang.
Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) NTT Agustus 2015 sebesar 69,25
persen, naik 0,34 poin dibandingkan TPAK NTT Agustus 2014 yang sebesar
68,91 persen. Secara nasional TPAK Indonesia pada Agustus 2015 mencapai
65,76 persen, lebih rendah dibanding TPAK NTT. Angkatan kerja NTT pada
Agustus 2015 sebesar 2,31 juta orang, bertambah 60,3 ribu orang
dibanding angkatan kerja Agustus 2014 sebesar 2,25 juta orang. Penduduk
yang bekerja di NTT pada Agustus 2015 mencapai 2,22 juta orang,
bertambah 45,06 ribu orang dibanding keadaan pada Agustus 2014 yang
sebesar 2,17 juta orang. Distribusi penduduk yang bekerja pada Agustus
2015 relatif sama dengan Agustus 2014 dimana sebagian besar penduduk
bekerja di sektor pertanian sebesar 1,37 juta orang (61,65 persen),
diikuti Jasa Kemasyarakatan (13,25 persen), Perdagangan (8,52 persen)
dan sektor industri (6,16 persen). Demikian pula berdasarkan status
penduduk dalam bekerja pada Agustus 2015 relatif sama dengan Agustus
2014 dimana yang berstatus formal di NTT hanya sebesar 21,40 persen
lebih rendah dibanding nasional yang sudah sebesar 42,20 persen,
sebaliknya pekerja informal NTT sebesar 78,60 persen jauh lebih tinggi
dibanding nasional yang hanya sebesar 57,80 persen. Pekerja informal
disebabkan tingginya pekerja Keluarga/Tak Dibayar di NTT yang menempati
proporsi terbesar yaitu sebesar 30,90 persen, diikuti status Berusaha
Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar sebesar 29,39 persen.
Rendahnya pekerja formal disebabkan Pekerja dengan status Berusaha
Dibantu Buruh Tetap yang merupakan porsi terendah yaitu 1,6 persen dan
Buruh/Karyawan/Pegawai yang sebesar 19,8 persen.