Desa Wolotopo, Kecamatan Ndona, Senin, 28 April 2025 resmi dikenalkan kepada masyarakat Kabupaten Ende sebagai Desa Cantik (Desa Cinta Statistik), tahun 2025. Ditandai dengan pemukulan gong, Launching langsung diresmikan oleh Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda, SH, MH, di Aula Kantor Desa Wolotopo. Bupati Yosef mengungkapkan Desa sebagai ujung tombak pembangunan suatu daerah, penting untuk memiliki dan menyajikan data yang valid. Hematnya, hal ini merupakan faktor penentu perencanaan pembangunan lebih tepat sasaran.
“Saya berharap pemerintah dan BPS akan selalu berkolaborasi, kami pemerintah selalu mendukung, sehingga desa – desa kita jadi desa yang taat asas, yang dapat menyuguhkan data yang baik untuk pembangunan”ujarnya. Diharapkannya, dengan menjadi project Desa Cantik 2025, kedepannya, Wolotopo jadi Desa Mandiri di Kabupaten Ende.
Dalam laporannya Kepala BPS Ende, Martinus Tulit Beni, SST, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan Desa Cantik di Kabupaten Ende dimulai sejak tahun 2022, dengan lokus di Desa Wajakea Jaya, Kecamatan Ende. Namun diakuinya, saat itu program tidak berjalan optimal karena belum menemukan model pembinaan yang cocok dengan berbagai kendala. Program kemudian dilanjutkan pada tahun 2024 di Desa Nanganesa, dan masuk dalam 5 terbaik se-Provinsi NTT.
Dalam rangkaian ini, Bupati Yosef juga secara langsung menyerahkan sertifikat kepada Kepala Desa Nanganesa dan masuk dalam 5 terbaik Desa Cantik se-Provinsi NTT tahun 2024. Ikut hadir pada kegiatan ini, Sekda Ende, dr. DR. Agustinus G. Ngasu, M.Kes , MMR., Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Dahlan, S.Ip, Kadis Kominfo Ende, Maria Yasinta Wonga Sare, Pimpinan OPD lainnya, Camat Ndona, Yosef Lebu, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat serta undangan lainnya.
Sebagai informasi,Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) adalah program yang digerakkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan data statistik di tingkat desa. Program ini bertujuan agar pemerintah desa dapat memanfaatkan data secara optimal dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga pembangunan desa menjadi lebih tepat sasaran.